welcome to my mind

jangan pernah,,,
salahkan aku,,,
penglihatanku,,,
pemikiranku,,,
dan gerakanku...

karena ini,,,
media kritikku!!!

Sabtu, 13 Juni 2009

Aku mungkin adalah wanita bodoh

Namun, tidak. Itu semua bukanlah mungkin, iya!

Aku adalah wanita bodoh.

Sangat amat paling bodoh.

Apakah karena aku tak berusaha?

Tak, aku berusaha!

Aku wanita yang sangat amat paling berusaha!

Ini neraka bagiku, yang kumulai dan kutentukan pada hidupku sejak sekitar empat tahun lebih yang lalu.

Aku menyukainya. Aku mengagumi kebodohannya, tapi tentu saja aku tak ingin terlihat bodoh seperti dirinya. Sekali lagi, aku sangat menyenanginya. Dia bukanlah orang yang polos atau seorang yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia dan segala kekejamannya. Dia bahkan tahu banyak hal. Namun, itu dia. Dia sangat polos dengan segala pengetahuannya itu. Dia juga sangat bodoh. Bukan berarti dia juga tidak mengerti apapun yang ada didunia ini. Dia malah sangat menguasai hampir segala bentuk yangada di dunia ini yang sering muncul dihadapanku dan segala kepintarannya yang dapat membuatku menjadi ikut bodoh. Terlebih lagi dia juga agak autis. Sekali lagi dia bukannya mengidap keterbelakangan mental sehingga membuatnya sulit untuk melakukan apapun yang ingin dilakukannya. Dia sungguh dapat melakukan apapun yang diucapkannya, bahkan sampai pada hal yang tak dapat kupercaya. Dia memang begitu, entah sejak kapan. Akupun tetap membiarkan diriku tersesat dengan segala kerumitan hidupnya, yang ternyata membuatku semakin mengaguminya. Aku mencintainya. Aku tahu itu.

Senin, 18 Mei 2009

jelas kurasa, masih kurasa bahkan sangat jelas, kata yang kau ucapkan tepat ditelingaku, sembari berbisik bahwa kau...padaku

kata yang mungkin tak akan pernah kudengar, atau mungkin tak ingin kudengar dari siapapun selain dirimu

mungkin sakral, seperti kata yang terbiasa kuucapkan saat sms masuk di hpku

karena aku,,,
akan selalu untukmu...
tetap padamu...

...

tulislah aku dalam salah satu sajakmu dengan judul apapun
namun satu saja,
jangan masukan aku dalam tulisan sakitmu itu dengan cerita mengenai kebahagiaan yang kuimpikan selama ini.

teriakku pada mereka sungguh tak ada beda dengan apa yang kulakukan sekarang ini.
bisikku pada batu yang besar inipun dibawah cahaya lampu jalanan sungguh hanya satu, tak mengubah apapun.

ceritai aku pada tiap halaman gosipmu yang terjadi di kantin mace.
bersangkutan dengan kelelahan hidupku dengan semua kata itu
yang juga hanya satu,
ku ingin pergi saja, tanpa mengambil apapun dari kalimatmu


tidurmupun sungguh hanya satu,
entah itu untuk mengilangkan segala isu jalanan yang beredar tanpa batas

sungguh hnya satu dalam hidupku yang pernah dengan sengaja kuukir
mungkin dengan darah perawanku yang harum
atau dengan air mata yang selama ini kau ajarkan.

Sabtu, 14 Maret 2009

aku...

kenapa???

saat ak berada di sana,,,aku dapat mengontrol diri untuk "ideal"
tapi saat berada di sini,,di tempat ini,,di rumah ini,,
aku sama sekali kelepasan kontrol...

lalu,,
aku ini sebenarnya siapa???
aku ini sebenarnya bagaimana???
aku sendiri tak mengetahui aku ini...

mau ku lanjutkan pikiran ini atau melepasnyapun aku tak tau,,,
aku benar-benar hilang...

Selasa, 10 Maret 2009

K',,,

...
Disaat nanti ada lagi seseorang yang menanyaiku apakah aku sudah mempunyai kekasih atau belum, aku tak akan lagi segan-segan mengatakan bahwa 'Ya, aku memang sudah memiliki seorang kekasih' dan aku akan menyebutkan secara jelas namamu, sejelas cara membaca orang-orang saat membacakan pembukaan UUD 1945 di upacara 17 Agustus. Aku bahkan tak peduli lagi, sebagaimananyapun orang-orang akan membenciku. Aku tak peduli lagi, lelah sudah aku selama ini untuk berbohong. Memangnya apa untungnya??? Bukankah dengan mengatakan kejujuran orang akan berhenti bertanya-tanya mengenai kita. Segala sesuatu yang kita pilih pastinya mempunyai konsekuensi yang mau tak mau harus kita terima bukan??? Lalu mengapa kita tidak mencoba saja untuk menerima konsekuensi ini??? lalu sampai kapan pula kita akan terus bersembunyi dan menutupi segalanya di mana perkataan sudah tak dapat lagi bekerjasama dengan tindakan kita??? Dan sampai kapan pula aku ataukah kamu harus terus menerus menyakiti hati mereka??? terus terang, Aku hanya lelah. Sumpah Aku lelah K',,,


... Aku lelah dengan semuanya,, bukan dirimu,, namun dengan mereka semua dan dengan diriku. Maaf,, beribu maaf kuucapkan hanya untuk membuatmu tidak pernah diam. Kau tau???Aku paling tak suka jika harus melihatmu diam dan merenung. Kau seolah bukan seperti dirimu yang ku kenal. Karena kau memang pasti sedang dirudung oleh masalah. Mengapa kau tak pernah mengizinkan aku sedikitpun untuk memperoleh akses untuk menghiburmu saat kau benar-benar sedang lelah dengan semuanya, bahkan dengan diriku.

...
Sadar bahwa kau sangat menjunjung tinggi nilai persahabatan. Kau juga sangat mencintai semua temanmu dan Aku adalah hatimu, katamu. Tapi, kumohon jangan jadikan semua itu menjadi pilihan yang harus untuk dipilih. Karena akupun tak mau kehilangan teman-temanku dan KAU. K',,,

Maaf...

Permulaannya,,,
aku sama sekali tak tau bagaimana membuat puisi yang baik
dan juga bagaimana mengapresiasikan puisi itu sendiri

Terus kucoba,,,
hingga suatu saat ada seseorang yang mengirimiku sebuah puisi
aku masih saja tak tahu bagaimana harus bersikap

Terakhir kuketahui,,,
dia mencintaiku
aku sendiri sudah lupa responku saat dia mengatakannya,,,
benar-benar mengatakannya

Tapi,,,
maaf
aku tak bisa
benar-benar tak bisa

Huh,,,,
lagi dan lagi

Aku kembali menyakiti hati seorang pencinta...
Yang aku sendiri tak tau kenapa bisa...

MAAF...

Sabtu, 07 Maret 2009

Aku,,,Di sini...

Aku,,
trus berada di sini
sekedar duduk, bersandar
di kursi ini hanya dapat melihat mereka
semua anak-anak yang lalulalang di hadapanku tanpa urusan yang jelas

Aku,,
trus saja melihat mereka
satu per satu
datang dan pergi tanpa arti
sedang Aku masih toh betah berada di kursi ini
entah untuk model duduk yang kesekian kalinya
Aku tak peduli

Aku,,
sedari tadi masih masih berada di sini
mengingat Dia, Dia

Dia yang beberapa hari yang lalu baru saja menghinaku
mengataiku lemah tak punya semangat

Lalu,,
mengapa Aku saat ini masih seolah mau memperlihatkan kepada Dia
bahwa Dia
yah,
Dia memang benar

Aku,,
lemah...